top of page

Membuat Kurikulum Mandiri Homeschool

Sebelum masuk kedalam teknis membuat kurikulum mandiri homeschool, point penting yang sebaiknya didiskusikan oleh orangtua dan anak, jika mereka sudah masuk usia bisa diajak diskusi, adalah sebagai berikut :

  1. Tujuan keluarga

  2. Visi dan misi keluarga

  3. Prinsip keluarga

  4. Kemampuan keluarga (baik secara keilmuan dan materi)

Ini merupakan sekilas tahapan yang harus dijalani oleh keluarga yang merencanakan pembuatan kurikulum homeschool. Dalam kulwapp ini saya tidak akan membahas lebih dalam mengenai bagaimana cara menentukan point keluarga untuk nomor 1 hingga 3, tetapi langsung ke point nomor 4.

Poin nomor 4 fokus kepada kemampuan keluarga, artinya kemampuan orangtua sebagai fasilitator untuk mendampingi anaknya belajar dan kemampuan untuk memfasilitasi proses belajar bersama. Sering kita dengar, saya mau homeschool tapi saya tidak mampu mengajari anak saya? Untuk menjawab ini, pertama harus buat list dulu kepada orangtuanya, saya kira-kira bisa memberikan apa? Kebiasaan baik apa yang bisa ditularkan kepada anak? Harus PD ya ayah, bunda. Misal :

  • Saya bisa membantu belajar anak hingga materi SD 🆗

  • Saya bisa mengajarkan tahsin dan bahasa arab dasar 🆗

  • Saya bisa mengatur keuangan keluarga 🆗

  • Saya mengetahui tehnik membereskan rumah dengan bersih dan cepat 🆗

  • Saya memiliki relasi yang banyak, dan saya mengetahui cara membuat oranglain nyaman untuk bermuamalah dan bekerjasama 🆗

Jangan lupa membuat list juga untuk anak seperti hobinya, tertarik kepada hal apa saja, dan kemampuan yang sudah dimiliki apa saja. Silahkan membuat list panjang dan detail. Setelah ini baru kita lanjut ke tahap berikutnya yakni menentukan kurikulum yang sekiranya akan dipakai untuk homeschool.


Membuat kurikulum mandiri:

Menentukan tujuan, visi dan misi keluarga

Tidak dibahas lebih lanjut.


Memilih kurikulum atau subjek ilmu yang akan dipelajari

Silahkan lihat kembali list kemampuan orang tua, dan anak. Mulailah dengan penanaman kebiasaan (adab, praktek agama, kemandirian, dll) yang akan dilaksanakan sekeluarga. Untuk sisi akademis, silahkan merujuk kepada kurikulum yang sudah ada misal : kurikulum Kemendikbud, pesantren atau Kuttab. Ada baiknya jika anda orangtua homeschool yang memperhatikan sisi akademis, berencana anaknya untuk melanjutkan pendidikan formal di masa depan, atau supaya percaya diri bahwa anak saya homeschool tapi InsyaAllah pengetahuannya tidak tertinggal dari anak sekolah, untuk membaca Silabus dan RPP kurikulum nasional.


Mempersiapkan media pembelajaran yang telah disesuaikan dengan alokasi biaya pendidikan keluarga

Homeschool itu bisa lebih murah dibandingkan sekolah (yang menjadi standar keinginan kita, orangtua) atau lebih mahal. Jadi silahkan menyesuaikan dengan anggaran keluarga. Buat rencana anggaran pendidikan per bulan, dan per tahun. Anggaran homeschool antara lain adalah:

  • Buku,

  • Kurikulum (ini merupakan pilihan, bisa mandiri - gratis, atau menggunakan standar tertentu, misal sekolah patung, PKBM dengan tutor online),

  • Alat dan bahan eksperimen,

  • Media penunjang: komputer, printer, fasilitas internet, game pendidikan,

  • Kegiatan ekstra kurikuler (les atau mengikuti majelis)

  • Fiedtrip.

  • Membuat daftar buku yang akan digunakan: buku pegangan orang tua dan buku anak:

  1. Membuat daftar website yang menunjang pembelajaran.

  2. Menentukan kegiatan ekstrakurikuler sesuai ketertarikan anak dan kemampuan orangtua.

  3. Menentukan lokasi field trip, eksperimen yang sesuai dengan subjek ilmu/pembelajaran.

  4. Menentukan kegiatan ekstrakurikuler sesuai ketertarikan anak dan kemampuan orangtua.

  5. Menentukan lokasi field trip, eksperimen yang sesuai dengan subjek ilmu/pembelajaran.


ree

ree



Gambar 1. Contoh List Buku Anak dan Orangtua


Mempersiapkan tutor atau mengirimkan anak berguru kepada orang yang memiliki keahlian pada bidang ilmu yang tidak dikuasai oleh orangtua

Karena homeschool bukan berarti membebani diri sendiri untuk menguasai semua materi yang dipelajari anak, dan sebagai muslim yang baik kita seharusnya belajar, bertanya dan berguru kepada seseorang yang ahli. Maka mengirimkan anak untuk berguru kepada orang lain, karena materi yang akan dipelajari sudah diluar kemampuan ilmu orangtua menjadi hal yang sebaiknya dilakukan.


Merancang jadwal belajar keluarga

Jadwal keluarga adalah hal yang harus didiskusikan bersama. Jadwal ini bisa berupa rutinitas per hari yang detail disertai waktu pelaksanaannya, misal: seperti jadwal mata pelajaran anak di sekolah (Gambar 2), atau jadwal ini hanya berupa checklist, yang mana anak dibebaskan untuk memilih sendiri waktu pengerjaannya (Gambar 3).


ree

Gambar 2. Jadwal dengan detail waktu


ree

Gambar 3. Jadwal dengan checklist


Evaluasi bersama

Berikut beberapa hal yang sebaiknya dievaluasi per jangka waktu tertentu (misal per 6 bulan atau per tahun).

1. Kurikulum.

Apakah dari pilihan kurikulum sudah dapat dilaksanakan dengan baik tanpa membuat salah satu pihak tertekan? Ingat ya ayah, bunda, homeschool itu harus menyenangkan.

Apakah pilihan materi dapat ditambah atau dikurangi?

Apakah dari kurikulum fix (kurikulum nasional) dapat pindah ke kurikulum mandir, atau sebaliknya? dst

2. Jadwal Kegiatan.

Evaluasi apakah jadwal per hari dengan detail waktu atau jadwal per hari dengan checklist yang lebih cocok digunakan untuk keluarga homeschool anda.

Atau jika anak tipe yang fokus, bisa dijadwalkan hanya satu materi untuk jangka waktu tertentu sampai target selesai baru beralih ke materi berikutnya.


Portofolio.

Apa sih portfolio anak? Ini merupakan kumpulan kegiatan anak. Medianya bisa berupa sertifikat, tulisan, rekaman suara atau video. Contohnya:

  • Video atau rekaman suara murojaah anak

  • Tulisan bebas – Hasil eksperimen, field trip, kegiatan satu hari (catatan harian).

  • Catatan pelajaran – rangkuman dari subjek yang sudah dipelajari.

  • Resensi buku - menceritakan kembali buku yang sudah dibaca. Poin tulisan : 5W1H, what, where, when, why, who dan How.

  • Soal Latihan (worksheet) – latihan yang sudah dikerjakan oleh anak.

Standar ujian penyetaraan

Perlukah sertifikasi standar pendidikan tertentu? Ini merupakan standar masing-masing keluarga homeschool. Untuk Indonesia sistem yang mendukung penyetaraan pendidikan adalah di program kejar paket A, B, dan C. Pengguna US kurikulum dapat melakukan tes kesetaraan online mulai dari K1-12 dengan Stanford 10 atau untuk pre college dengan SAT dan Cambridge.


Buat teman-teman yang baru akan memulai homeschool tidak salah jika diawali dengan menggunakan sistem jadwal seperti contoh jadwal (waktu, maupun checklist). Terutama untuk anak-anak yang baru memulai homeschool dari sebelumnya bersekolah. Tetapi seiring dengan waktu dan kebersamaan dengan anak-anak, maka jadwal ini malah lebih bisa di sederhanakan dan tidak mengikat. Karena prioritas pembelajaran pun menjadi semakin jelas.

Sekian pembahasan mengenai membuat kurikulum mandiri. Ini merupakan pengalaman pribadi sebagai homeschooler. Kenapa sih sampai buat detail seperti ini dan seperti school from home? Karena saya memulai homeschool saat masih di Jepang, dimana negara ini merupakan negara dengan sistem wajib belajar 9 tahun, sehingga homeschool di usia wajib belajar merupakan ilegal. Saya butuh membuat kurikulum mandiri sebagai salah satu syarat untuk meyakinkan pihak sekolah, pihak perusahaan suami (yang merupakan wali kami saat itu), dan pihak departemen pendidikan setempat bahwa si anak tetap mendapatkan pendidikan yang layak dan sesuai standar.

Referensi:

Berbagai blog homeschool, baik yang berdasarkan agama, dan umum. Tapi salah satu yang sering saya buka adalah https://www.confessionsofahomeschooler.com/ - christian homeschool, Kinza Academy, Islamic homeschool, saat ini sudah tidak ada, Tetapi kepala sekolahnya membuat lembaga homeschool baru di https://smarthomeschooler.com/ , general homeschool.

Comments


© 2020 Salsabila Homeschool created with Wix.com

bottom of page