top of page

Narasi Tertulis Minggu Keempat CM Bogor Bernarasi

Memasuki minggu keempat (Kamis, 16 Juli 2020) kelas CM Bogor bernarasi, topik yang dibicarakan kembali ke buku volume I, Pendidikan Rumah, bagian prakata. Buku Charlotte Mason yang digunakan dalam bahasa Inggris adalah edisi modern english paraphrased silahkan mengunjungi halaman ini untuk membaca buku lengkapnya https://www.amblesideonline.org/CMM/ModernEnglish.html#1. Langsung lanjut bernarasi ya.


The naive sometimes rush in with their own solution, unconscious of the complexity of the problem. Many suggestions have been offered that have gotten us closer to a full understanding of the nature of education, and that gives me courage to offer my own suggestion. The central idea on which my suggestion is based is this: that children are as fully and completely persons as we are, with all the possibilities and potential for what they might become already in them. Some of the educational notions and practices that stem from this idea have been used in other educational methods, and have their roots in plain common sense. One resulting notion that might be new is that 'education is the science of relations.' This idea, that everything is connected, seems to solve the question of a curriculum since it means that children need to be in touch with as many things as possible in nature and in thought. If you add a key or two to a child's knowledge of his own human condition, the educated student will go forth in the world with an idea of how to control himself, some practical skills and many life-enriching interests. I have two reasons for offering my own educational suggestion, however humble and fleeting that suggestion may be. First of all, I have worked ceaselessly for 30-40 years to establish a working, philosophical theory of education. And, second, every practice that I have tried as a result of my educational theory has come from a step-by-step process of inductive reasoning and has had success that has been verified with various tests. I humbly offer my suggestion because I know that many others more qualified than I have worked hard and still not arrived at any solutions, so why should I feel that I have a solution of my own?

I am including a short summary of my theory, which is detailed more fully in the six volumes of the Home Education Series.My educational method is not a system of rigid steps, but just a bit here and there. This seems more useful to parents and teachers. The essays included in my books were written over the years for the National Parents Education Union in hopes of presenting a coherent body of thought to members.

Dalam paragraf pertama diatas Charlotte Mason menceritakan bahwa ketika orang-orang yang naif berusaha terburu-buru untuk menemukan solusi, yang sebetulnya tanpa mereka sadari bahwa itu merupakan hal yang kompleks. Kebanyakan dari para pendidik sudah lebih menyadari apa yang dimaksud dengan the nature of education, edukasi alami yang sebenarnya. Dimana inti dari edukasi alami ini adalah melihat bahwa seorang anak itu merupakan manusia yang sempurna, seperti layaknya orang dewasa yang juga memiliki berbagai macam potensi. Tetapi, walau Ide dan praktek pendidikan didalamnya sudah menjurus kepada melihat anak itu seutuhnya dengan metode edukasi yang baik, dasar atau akarnya hanyalah seputar hal-hal yang praktis. Ide baru yang muncul kemudian adalah “education is the science of relations”, pendidikan merupakan hubungan antara ilmu pengetahuan, ide ini mendorong anak-anak untuk bersentuhan dengan alam dan akal pikirannya, dan merupakan pendekatan kurikulum terbaik. Anak-anak yang terdidik dengan pendekatan ini akan menempatkan dirinya di dunia dengan pengetahuan, keterampilan, dan minat tentang banyak hal yang dapat memenuhi kebutuhan dan kontrol terhadap dirinya sendiri. Dua alasan yang memberanikan Charlotte Mason untuk mengemukakan idenya mengenai pendidikan adalah, pertama, beliau merupakan seseorang yang telah bekerja dalam dunia ini, pendidikan, selama 30-40 tahun, dan bergelut dengan apa itu filosofi pendidikan. Kedua, ia telah melakukan praktek secara bertahap terhadap teori yang diusungkan, yang membuahkan hasil yang baik dan berhasil melewati berbagai macam ujian.

Charlotte mengatakan bahwa Ia akan memaparkan resume ide mengenai teori pendidikannya yang dapat dibaca secara lengkap seri buku pendidikan rumah. Ide yang disampaikannya ini bukanlah ide yang kaku, tetapi dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan digunakan sebagai panduan untuk guru maupun orang tua. Essay yang beliau tulis dalam buku ini selama bertahun-tahun merupakan ide yang ia juga sampaikan untuk The National Parents Education Union, Persatuan nasional orangtua dalam bidang pendidikan.


ree

Whichcote meant that the end result of truth is so great, that we must be careful to make sure that what we live by is, indeed, the truth.

Dari ungkapan diatas, Whichcote ingin menekankan bahwa hasil akhir suatu kebenaran adalah sangat besar, sehingga kita perlu berhati-hati untuk memilih jalan kehidupan supaya terus berada didalam jalan kebenaran.


1. Children are born persons--they are not blank slates or embryonic oysters who have the potential of becoming persons. They already are persons.

2. Although children are born with a sin nature, they are neither all bad, nor all good. Children from all walks of life and backgrounds may make choices for good or evil.

3. The concepts of authority and obedience are true for all people whether they accept it or not. Submission to authority is necessary for any society or group or family to run smoothly.

4. Authority is not a license to abuse children, or to play upon their emotions or other desires, and adults are not free to limit a child's education or use fear, love, power of suggestion, or their own influence over a child to make a child learn.

5. The only three means a teacher may use to educate children are the child's natural environment, the training of good habits and exposure to living ideas and concepts. This is what CM's motto 'Education is an atmosphere, a discipline, a life' means.


Selanjutnya merupakan resume point-point pendidikan rumah yang Charlotte Mason sampaikan:

  1. Children are born person, anak adalah manusia seutuhnya, manusia yang telah sempurna, dan bukan seperti kertas kosong yang didalamnya harus ditulis berbagai hal untuk menjadikannya ia sesuatu atau diibaratkan seperti embrio yang butuh berkembang untuk menjadi dewasa.

  2. Setiap anak tidak lepas dari dosa, mereka bisa menjadi seseorang yang buruk atau tidak baik. Tetapi sesungguhnya jalan kehidupan dan latar belakang ia ditumbuhkanlah yang dapat membuat ia memilih antara hal keburukan dan kebaikan itu.

  3. Konsep mengenai otoritas dan kepatuhan adalah sesuatu yang lumrah, entah kita sebagai orang tua menerima atau tidak konsep tersebut. Dan hidup bersosial bermasyarakat atau di dalam keluarga kecil pun agar dapat berjalan dengan baik maka tunduk terhadap otoritas adalah konsep yang dibutuhkan.

  4. Tetapi otoritas ini bukanlah menjadi alasan untuk kasar atau menekan anak, baik secara fisik maupun mental. Orang dewasa tidaklah memiliki kebebasan untuk bermain dengan emosi atau keinginan anak dengan menaruh ketakutan, posisinya sebagai seorang yang berkuasa, atau mengatasnamakan cinta untuk mempengaruhi anak mengikuti kemauannya.

  5. Tiga hal yang dilakukan guru untuk mengedukasi anak-anak adalah melalui lingkungan alami anak, tempat tinggalnya, melatih melakukan kebiasaan yang baik, dan membuka pikirian mereka terhadap ide dan konsep kehidupan. Sesuai motto CM, “Education is an atmosphere, a discipline, a life”, yang dapat diartikan bahwa pendidikan adalah sesuatu yang selalu berada disekitar kita, bentuk kedisiplinan atau keteraturan dan kehidupan itu sendiri.

6. 'Education is an atmosphere' doesn't mean that we should create an artificial environment for children, but that we use the opportunities in the environment he already lives in to educate him. Children learn from real things in the real world.

7. 'Education is a discipline' means that we train a child to have good habits and self-control, both in actions and in thought.

8. 'Education is a life' means that education should apply to body, soul and spirit. The mind needs ideas of all kinds, so the child's curriculum should be varied and generous with many subjects included.

9. The child's mind is not a bucket to be filled with facts that bunch up into thought-groups, as Herbart said.

10. The child's mind is also not a bag for holding knowledge. It is a living thing and needs knowledge to grow. As the stomach was designed to digest food, the mind is designed to digest knowledge and needs no special training or exercises to make it ready to learn.


  1. (6) Yang dimaksud dengan pendidikan adalah segala sesuatu sekitar kita, bukan berarti mengharuskan kita untuk membuat lingkungan pendidikan dengan standar tertentu yang dapat menyusahkan diri kita, melainkan mengajarkan kepada mereka kesempatan untuk memanfaatkan apa yang telah ada disekitar, sehingga anak-anak dengan kehidupan yang nyata.

  2. (7) Pendidikan adalah disiplin atau keteraturan dimaksudkan untuk membiasakan anak-anak untuk melakukan kebiasaan yang baik, bagaimana cara mengendalikan diri sendiri baik dalam berperilaku maupun yang berkecamuk dalam pikiran.

  3. (8) Terakhir, dari ketiga poin di no.5, pendidikan adalah kehidupan, yang artinya pendidikan ini mencakupi apa yang baik untuk fisik, tubuh, jiwa, dan akal budi. Kurikulum yang disajikan sebaiknya terdiri dari berbagai macam subyek dengan berbagai macam ide didalamnya yang merupakan sumber ide yang dapat masuk kedalam akal budi.

  4. (9) Akal budi bukanlah diibaratkan sebagai ember penampung, yang harus dimasukkan berbagai macam hal sesuai kategori fakultas pikiran untuk membuatnya terisi, seperti yang Herbert katakan.

  5. (10) Dan akal budi juga bukanlah ibarat tas yang menampung segala ilmu, tetapi ia sendiri merupakan sesuatu yang hidup dan membutuhkan ilmu untuk tumbuh dewasa. Diartikel ini dimisalkan seperti lambung yang mencerna makanan, maka akal budi di desain untuk mencerna ilmu yang ia terima, tanpa harus melalui proses latihan untuk membuatnya siap mencerna ilmu tersebut, karena ia telah dirancang sempurna sesuai dengan fungsinya.


Satu hal yang menarik yang muncul saat diskusi adalah pertanyaan mengenai living book, jika di CM ada istilah living books yang merupakan makanan bergizi untuk akal pikiran apakah berarti buku yang lain tidak baik?

Saya sendiri menjawab diskusi ini: buku lain yang setara dengan hiburan bukan berarti tidak baik, tetapi statusnya adalah hiburan jadi bukan sesuatu yang dapat terus menerus diberikan kepada anak. Memberikan buku sebagai hiburan ini dapat dijadikan salah satu cara anak untuk dapat membandingkan mana buku yang baik dan berisi dengan mana buku yang memang semata-mata untuk kesenangan, menganalisa ceritanya, tata bahasanya, dan karakter-karakter yang ditampilkannya. Laila menambahkan bahwa jika buku-buku living book adalah makanan dari 4 sehat 5 sempurna, maka buku komik, komedi, novel fiksi merupakan snack nya. Tidak ada hal yang salah untuk mengkonsumsinya tetapi porsinya sebaiknya tidak menjadi hal yang utama.

Buat saya yang sejak awal homeschool belajar dengan metode Pendidikan Klasik, maka buku yang bergizi yang saya pahami adalah buku-buku yang memiliki tata bahasa yang baik, dan alur cerita dengan logika yang benar (konsep trivium), dan buku-buku di list pendidikan klasik ini pun tidak jauh berbeda dengan buku-buku living book yang dikeluarkan oleh CM.


Emiria Chrysanti


Comments


© 2020 Salsabila Homeschool created with Wix.com

bottom of page