Waldorf Zoomatan - Momen Berpijak (Grounding technic)
- Salsabila Homeschool

- Jun 27, 2020
- 3 min read
Updated: Jul 16, 2020
Ini merupakan kali pertama saya mengikuti diskusi zoomatan komunitas Waldorf, dengan bahasan mengenai momen berpijak. Zoom ini dipandu oleh mbak Bernadia dan mbak Ami yang masing-masing memberikan ilmu dan cara aplikasi tehnik ini.
Apa sih momen berpijak? dari penjelasan mbak Nadia, saya memahami sebagai salah satu usaha untuk mengembalikan rasa, positive senses, dan logika, terutama saat kita dalam keadaan terdesak atau situasi negatif. Dicontohkan, misal saat berkendara kemudian ada mobil lain yang menyalip mobil kita dan membuat kaget, nah, untuk mencegah agar kita dapat kembali menenangkan diri inilah momen berpijak dibutuhkan. Untuk situasi tersebut relaksasi yang sederhana adalah dengan menghitung mundur selama 3 detik, dan melakukan tehnik pernapasan untuk menahan energi lepas tercuma dengan kata-kata atau tindakan negatif.
Sebagai muslim, mengucapkan istighfar tiga kali, mengatur pernapasan dan berhusnudzon merupakan kompilasi momen berpijak terbaik -emiria-
Selanjutnya, peserta zoomatan bersama-sama mempraktekan cara untuk momen berpijak.
Melatih rasa ;
feel the object, tujuannya untuk merangsang indera peraba - peserta diminta untuk meraba dan merasakan tekstur dari tiga benda didekatnya selama satu menit.
smell the object, tujuannya untuk merangsang indera penciuman - peserta diminta untuk mencium aroma dari tiga benda pilihan dalam waktu satu menit.
hear the object, tujuannya untuk merangsang indera pendengaran - peserta diminta untuk diam dan mendengarkan keadaan sekitar, jika ada berbagai suara maka pilih tiga dan berkonsentrasi untuk fokus mendengarkan satu persatu, total waktu untuk melatih ini selama satu menit.
dan terakhir adalah see the object, tujuannya untuk melatih indera penglihatan kita untuk lebih fokus dalam mengamati, sama seperti sebelumnya, peserta diminta untuk memilih tiga benda untuk diamati dengan seksama selama satu menit.
Sesi ini diakhiri dengan menuliskan refleksi yang terjadi pada diri kita, boleh refleksi hari ini, atau kejadian bermakna dan ingin di refleksikan.
Acara kemudian diserahkan kepada mbak Ami, yang menjelaskan tentang bagaimana seharusnya kita menjaga dan mengalirkan energi dari dalam tubuh dengan sebaik-baiknya. Diibaratkan tubuh dibagi menjadi tiga bagian; bagian atas (kepala), hati, dan bagian bawah (organ tubuh, sebagai sumber energi).
Jika kita hanya memfokuskan diri kepada hasrat (keinginan) dan menyibukkan diri dengan urusan orang lain maka energi tubuh akan terus keluar, sementara hati lambat laun akan memblock aliran energi dari atas dan kebawah tubuh.
Apa yang terjadi? bagian tubuh yang seharusnya menjadi sumber energi atau tungku pemanas menjadi dingin, dan proses metabolisme pada organ tubuh tidak berjalan dengan sempurna.
Otak pun menjadi lekas lelah, tidak mudah fokus, dan bahkan bisa memunculkan sindrom lain misalnya insomnia. Bila keadaan ini terus menerus berlangsung maka seseorang akan kehilangan energinya dan bahkan sampai menggunakan energi cadangannya atau chi prenatalnya.
Tetapi ketika kita bisa menahan hasrat, outer prosperity, dan berusaha memfokuskan diri kepada diri sendiri, maka hati terbuka untuk mengairkan energi dengan baik dari bagian atas dan bawah tubuh, yang berdampak kepada tubuh menjadi lebih sehat, imunitas meningkat, dan energi tersalurkan untuk kedamaian pikiran.
Cirinya seseorang telah berusaha untuk mengalirkan energi dalam tubuhnya dengan baik adalah bagian tubuhnya menjadi hangat. Kebalikan dari situasi sebelumnya ya, ketika energi tidak tersalurkan maka organ tubuh tidak bekerja dengan baik dan tubuh pun menjadi dingin.
Sesi terakhir dari zoomatan momen berpijak adalah sesi curhat, ini merupakan momen yang memberi kesempatan kepada peserta untuk menceritakan refleksi yang sudah dituliskan sebelumnya.
Cuma karena keadaan, kondisi tubuh saya sedang tidak baik saat itu, saya meminta izin untuk keluar dari acara lebih dahulu. Padahal ada keinginan untuk menceritakan momen dimana merupakan titik balik saya untuk lebih fokus kepada diri sendiri, atau momen berpijak saya.
Semoga lain waktu ada kesempatan untuk berbagi bersama kembali.
Jadi, apa manfaatnya mengikuti zoomatan minggu ini? banyak, apalagi sebagai ibu homeschooler seperti saya, dimana yang didampingi adalah anak sendiri dan bukan anak orang lain. Yang kadang dihadapi oleh keadaan diluar sana yang terbiasa dengan membandingkan satu anak dengan lainnya. Belajar melatih momen berpijak? iya, tentu saja butuh.
Emiria, Homeschooler
27 Juni 2020



Comments